Gorontalo – Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa di Gorontalo dari organisasi LMND dan HMI, Sabtu (11/3/2023) berlangsung aman dan tertib.
Dari pantauan dilokasi massa aksi yang tergabung dua organisasi ekstra kampus itu, juga diikuti oleh belasan mahasiswa asal Papua.
Koordinator massa aksi Istiana Iyou menyampaikan jika aksi kami pada hari ini merupakan bentuk kontrol sosial dan aspirasi dari masyarakat serta mahasiswa Gorontalo.
“Kami mohon maaf kepada masyarakat Gorontalo di mana aksi kami pada hari ini telah mengganggu aktivitas kerja dari bapak ibu, namun yakin dan percaya ini bentuk gerakan kontrol dari mahasiswa kepada pemerintah,” teriak Orator.
Tidak hanya itu dirinya juga menyuarakan pemerintah tidak diskriminatif terhadap kaum perempuan. Mereka juga menuntut agar pemerintah segera mengsahkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT).
Serta tolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) baru, dan tolak Perpu Cipta Kerja.
“Pemerintah segera laksanakan PERPU TPSK (Tindak Pidana Kekerasan Seksual) sesuai dengan harapan perlindungan terhadap kaum perempuan, serta stop perundungan terhadap anak dan perempuan,” ungkapnya.
Aparat kepolisian dari Polres Gorontalo Kota dan dibantu Polda Gorontalo melakukan pengamanan hingga massa aksi membubarkan diri.