Jakarta – Polri saat ini tengah menggelar operasi terpusat bersandikan ‘Operasi Ketupat 2022’ untuk mengamankan mudik Lebaran. Sejumlah persiapan dilakukan Polri bersama instansi terkait agar mudik tahun ini berjalan lancar dan aman.
Dalam rangka pengecekan kesiapan pasukan dan sarana-prasarana, Polri menggelar apel pasukan Operasi Ketupat 2022 di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (22/4) kemarin.
Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., yang memimpin apel gelar pasukan membeberkan sejumlah kesiapan Polri dan instansi terkait dalam rangka pengamanan mudik dan Lebaran 2022.
Operasi Ketupat 2022 ini digelar mulai tanggal 28 April 2022 sampai dengan 9 Mei 2022. Sebanyak 144.392 personel gabungan TNI-Polri bersama pemerintah daerah dilibatkan dalam pengamanan operasi kemanusiaan ini.
Berikut selengkapnya kesiapan Polri dalam menghadapi arus mudik Lebaran:
1) Polri Dirikan 2.702 Posko Mudik Plus Gerai Vaksinasi
Untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang akan mudik ke kampung halaman ini, Polri mendirikan 2.702 posko mudik yang tersebar di seluruh Indonesia. Posko pengamanan dan pelayanan tersebut ditempatkan di pusat keramaian hingga lokasi objek wisata.
“Yang kita persiapkan pospam, pos pelayanan, pos terpadu ada kurang lebih 2.702 pos yang kita gelar,” jelas Kapolri di lapangan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (22/4/2022).
Kapolri mengatakan di sejumlah pos tersebut akan disiapkan layanan vaksinasi booster, sehingga masyarakat yang akan mudik dapat melaksanakan vaksin di mana saja.
“Oleh karena itu, kita juga menyelenggarakan vaksin booster di setiap pos kita, pospam, pos pelayanan, pos terpadu juga kita siapkan gerai vaksin sehingga masyarakat yang belum vaksin bisa dilayani,” katanya.
2) Rekayasa Lalin Antisipasi Macet Mudik
Survei Kemenhub memprediksi ada 23 juta mobil serta 17 juta sepeda motor yang akan digunakan untuk mudik menuju daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, termasuk juga Jabodetabek dan Lampung. Untuk mengantisipasi kemacetan di jalur mudik, terutama di ruas jalan tol, Polri telah menyiapkan rekayasa lalu lintas.
“Baik rekayasa dalam bentuk one way, maupun contraflow untuk menghindari terjadinya penumpukan kendaraan di jalur tol, dibantu dengan berbagai sarana prasarana seperti kendaraan traffic blog, mobil derek, ambulans dan bengkel darurat,” jelas Jenderal Bintang Empat itu.
3) Pelayanan Mudik Gratis
Upaya lain dalam mengantisipasi kemacetan saat mudik Lebaran 2022, Polri bersama pemerintah mendorong masyarakat untuk menggunakan moda transportasi umum, seperti kereta api dan pesawat udara. Pemerintah juga menyiapkan mudik bareng gratis untuk menghindari lonjakan kendaraan pribadi saat mudik Lebaran.
“Pemerintah terus mendorong agar masyarakat mengikuti program mudik bersama yang akan dilaksanakan oleh berbagai instansi dan perusahaan, antara lain Kementerian Perhubungan, Jasa Raharja, BUMN, Pemprov DKI dan beberapa perusahaan swasta lainnya. Polri juga telah menyediakan 400 armada dengan kuota pemudik sebanyak 20.000 orang,” jelas Kapolri.
“Oleh karena itu upayakan berbagai kementerian lembaga dan perusahaan-perusahaan swasta lain untuk turut berpartisipasi menyediakan program mudik gratis bersama,” sambungnya.
4) Layanan Informasi bagi Pemudik
Untuk mendukung pelayanan maksimal Operasi Ketupat 2022, pemerintah telah menyiapkan saran informasi dan komunikasi untuk memberikan pelayanan informasi publik bagi para pemudik.
“Telah dilakukan tim komunikasi publik bekerja sama dengan 116 pemancar radio di sepanjang jalur Lampung, Jakarta, Bali, dan juga menggunakan Teori TV dan Radio RRI. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan informasi terkait kondisi lalu lintas,” jelas Kapolri.
Selain itu, Polri juga menyiapkan layanan informasi publik untuk memberikan masukan dan informasi terkait pergerakan lalu lintas melalui beberapa sarana media sosial hingga hotline.
“Call center NTMC Polri dengan nomor hotline 1500-669 dan SMS Center 9119. Kami terus sosialisasikan lagi sehingga masyarakat dapat melaksanakan mudik dengan nyaman karena mendapatkan informasi yang dibutuhkan,” pungkas Mantan Kabareskrim Polri itu.