Gorontalo – Hari kedua Unjuk Rasa menolak masa jabatan presiden 3 Periode di Gorontalo, Selasa (12/4) dari ratusan mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG), berlangsung tertib.
Dari pantauan dilokasi massa aksi membubarkan diri sekitar pukul 19.15 Wita, dengan pengawalan ketat oleh aparat dari TNI-Polri.
Mercy Kurnia Mamonto selaku koordinator massa aksi dalam orasinya menyampaikan tegas menolak pemerintah melakukan Amandemen UUD 1945 Pasal 7.
“Meminta Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk tidak melakukan Amandemen UUD 1945 Pasal 7 dan Pasal 22E,” kata Mercy Kurnia.
“Hari ini kita melaksanakan aksi unjuk rasa damai. Musuh kita bukan aparat, bukan masyarakat dan bukan mahasiswa tapi musuh kita adalah Rezim yang sudah dzolim kepada masyarakat,” ujar Mercy.
Menurutnya, wacana penundaan Pemilu serta perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode, melanggar konstitusi.
Tidak hanya itu massa aksi juga meminta pemerintah untuk mengawal ketat pendistribusian kebutuhan pokok masyarakat setiap daerah serta berantas para mafia yang melakukan penimbun bahan pokok.
“Kami juga menolak pemerintah menaikan harga BBM, karena dapat memicu kenaikkan harga bahan pokok,”
Pemerintah diminta segera menstabilkan Ekonomi daerah terutama kelangkaan minyak BBM dan bahan pokok.