Gorontalo – Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 2 Telaga Jaya Sofyan Marwan Rauf apresiasi langkah cepat Polri mentasi isu percobaan penculikan anak di Kabupaten Gorontalo.
Sofyan mengatakan bahwa saat itu ada orang asing yang bertanya kepada siswa yang hendak pulang sekolah “Dimana mejual kepala orang disini” .
“Kejadian itu memang benar adanya, akan tetapi pelaku itu hanya bercanda dengan anak-anak,” kata Kepala Sekolah.
Meskipun demikian, karena khawatir dengan anak didiknya, ia lantas melaporkan hal tersebut kepada komite sekolah, yang kemudian kabar soal penculikan anak menjadi viral.
Kapolres Gorontalo AKBP Dadang Wijaya dalam keterangan Pers mengatakan bahwa kabar penculikan anak Siswa Sekolah Dasar (SD) Telaga di Kabupaten Gorontalo tidak benar.
“Jadi adanya informasi yang beredar di Media Sosial soal penculikan anak, itu tidak benar,” kata Kapolres Gorontalo, Jumat.
Adapun kejadian sebenarnya yaitu pelaku melontarkan kata-kata dengan narasi menakut-nakuti, dan dari keterangan pelaku bahwa itu hanya candaan.
“Berdasarkan keterangan yang ada di lapangan, memang benar saat itu yang bersangkutan yang juga tempat tinggalnya tidak jauh dari sekolah tersebut, melintas di depan SD 2 Telaga Jaya,” kata Kapolres.
Si pelaku ini, lanjut Kapolres melontarkan kata-kata yang membuat anak-anak SD ini takut, namun yang bersangkutan mengakui jika hal itu hanya bentuk candaan.
“Yang bersangkutan saat itu sudah mengklakson anak-anak, namun mungkin karena kesal, ia lantas melontarkan kata-kata yang membuat anak-anak jadi takut,” ujarnya.
Tidak ada niat untuk menculik, ia hanya menakut-nakuti anak-anak biar anak-anak itu mau pergi dan berlari ke arah pinggir jalan.
“Jadi bukan niat untuk melakukan perbuatan kejahatan tapi karena kejadian spontan, yang disampaikan kepada anak-anak untuk menakut-nakuti, ini tidak diperbolehkan,” tegas Kapolres.
Yang bersangkutan sudah mengakui dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Gorontalo, karena kejadian tersebut hingga membuat masyarakat menjadi panik.