Gorontalo – Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Helmy Santika, SIK, silaturahmi bersama kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus, di Ruang Presisi Polda Gorontalo, Jumat (26/8).
“Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas kehadiran kelompok Cipayung Plus dalam kegiatan Silaturahmi ini. Saya sudah silaturahmi dengan semua Stakeholder serta Unsur Forkopimda, termasuk hari ini dengan adik-adik mahasiswa,” ujar Irjen Helmy Santika.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Gorontalo berbagai informasi perkembangan situasi Kamtibmas di Provinsi Gorontalo, secara umum situasi di Gorontalo aman dan kondusif.
“Semua ini bukan hanya atas kinerja Polri, tetapi peran serta seluruh pihak, termasuk dari adik-adik Mahasiswa,” ungkap Kapolda.
Untuk mendukung terciptanya stabilitas kamtibmas yang kondusif, Kapolda berharap Mahasiswa bisa menjadi garda terdepan sekaligus bisa memberikan saran tindak ataupun solusi terkait permasalahan yang terjadi.
Artinya, Mahasiswa jangan hanya bersifat menyalahkan, tetapi bisa menawarkan solusi ataupun saran tindak.
Masalah radikalisme perlu diwaspadai bersama dan mereka ini identik dengan tidak menerima perbedaan. Ini penting karena perbedaan itu adalah Fitrah.
“Tuhan menciptakan kita dengan perbedaan, dimana sejak Manusia pertama diciptakan sudah berbeda, yakni Adam dan Hawa. Olehnya itu, bagi yang menolak perbedaan, maka ia secara tidak langsung menolak fitrahnya sebagai manusia,” ujar Kapolda.
Terkait Rumah Kebangsaan, Kapolda menyambut baik wacana tersebut apalagi di Pusat sudah diresmikan oleh kapolri.
Terkait masalah tempat, pihak Polda Gorontalo akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk dengan pihak Kesbangpol.
“Namun yang jelas, untuk lokasi, saat ini masih didiskusikan dan dicarikan solusinya oleh Polda Gorontalo,” tegasnya.
Ada satu lagi yang perlu menjadi perhatian Mahasiswa, yakni perlunya keterlibatan rekan-rekan dalam pencegahan stunting, di Provinsi Gorontalo.
“Perlu diketahui, Gorontalo masuk dalam urutan ke-4 secara nasional. Olehnya itu, diharapkan pada rekan-rekan Mahasiswa untuk mendorong seluruh pihak, terutama pemerintah daerah untuk mendukung program pencegahan Stunting,” bebera Kapolda.
Sementara itu, Ketua PKC PMII Provinsi Gorontalo Firman Latuda dalam kesempatan itu mengatakan organisasi PMII telah membentuk Satgas Stunting dan bekerjasama dengan pihak DPR RI.
Permasalahan Narkotika perlu menjadi perhatian utama bagi Polda Gorontalo, karena Gorontalo menjadi lokasi transit peredaran Narkoba dari Sulawesi Tengah ke Sulawesi Utara.
“Begitu juga dengan permasalahan Minuman Keras yang sampai saat ini telah menjadi penyakit masyarakat di Provinsi Gorontalo,” ujar Firman.