Gorontalo – Oknum Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo meminta maaf setelah menghina Presiden RI Joko Widodo lewat orasinya pada Aksi tolak kenaikan BBM.
Mahasiswa itu bernama Yunus Pasau. Dirinya meminta maaf usai dilakukan pemeriksaan di Polda Gorontalo, Sabtu (3/9/2022). Video permintaan maaf itu berdurasi 58 detik.
“Saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada bapak Presiden RI atas perkataan yang tidak sopan yang saya sampaikan pada orasi di simpang lima Kota Gorontalo,” ucap Yunus Pasau dalam video.
“Saya juga menyampaikan permohonan maaf kepada kedua orang tua saya dan kepada civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo, terkhususnya kepada bapak Rektor,” ungkap Yunus Pasau.
Sebelumnya, Polda Gorontalo telah mengamankan seorang mahasiswa pendemo bernama Yunus Pasau, usai viral di media sosial karena menyebut kata tak senonoh terhadap Presiden RI Joko Widodo.
Yunus Pasau diamankan polisi untuk menghindari upaya persekusi akibat video yang sempat viral belum lama ini sejak demo penolakan kenaikan BBM Jum’at (2/8/2022).
Sementra itu Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Helmy Santika, SIK, memberikan nasehat kepada oknum Mahasiswa UNG yang menghina Presiden Joko Widodo, saat orasi menolak kebijakan kenaikan BBM, Jumat (2/9).
“Silahkan menyampaikan aspirasi, namun tetap mematuhi norma kesopanan, etika tutur bahasa harus dijaga,” tegas Kapolda Gorontalo, Sabtu.
Kapolda menegaskan bahwa, tidak ada larang kepada siapapun untuk menyatakan pendapat dihadapan umum, namun dalam penyampaian pendapat harus punya etika.
Terkait dengan peristwa ini, Kapolda menambahkan sudah mengamankan yang bersangkutan untuk dimintai keterangan.