Gorontalo – Wakil Rektor IV Universitas Negeri Gorontalo (UNG) DR. Karmila Mahmud berharap terjalin kerjasama Bidang Cyber Crime antara UNG dengan Polda Gorontalo.
“Kami memiliki mahasiswa ahli Cyber, terutama Mahasiswa Tehnik Informatika, mungkin kedepan bisa kerjasama dengan Polda Gorontalo dalam penanganan cyber crime,” kata DR. Karmila Mahmud.
Hal tersebut diungkapkan Karmila Mahmud saat pertemuan rektor se-Gorontalo dengan Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Helmy Santika, SIK, Jumat (26/8).
“Kami juga berharap sinergitas UNG dengan Polda terus terjalin mengingat UNG saat ini telah membentuk Satgas untuk pencegahan tindak kekerasan seksual dalam kampus,” ungkapnya.
Menuruntya dari beberapa penjelasan Kapolda Gorontalo, pihaknya sangat setuju jika pemeliharaan Kamtibmas menjadi tanggung jawab bersama, termasuk dari pihak Perguruan Tinggi.
UNG sendiri selama ini, jelas Karmila telah banyak bekerjasama dengan pihak Kepolisian, mulai dari penanggulangan dan pencegahan radikalisme dan Terorisme hingga Vaksinasi COVID-19.
Ia menambahkan, untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya anggota Polri, UNG sudah tersedia kelas khusus untuk anggota Polri, khususnya Fakultas Hukum.
Sementara itu, Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Helmy Santika, SIK dalam kesempatan itu pihaknya menyampaikan terima kasih atas kerjasama dari pihak kampus selama ini, terutama dalam hal program Vaksinasi Covid-19.
“Kami berharap kerjasama antara Polda Gorontalo dengan pihak Perguruan Tinggi kedepan bisa ditingkatkan lagi,” kata Kapolda Gorontalo.
Perlu diketahui bersama, perkembangan situasi Politik diluar sana, khususnya terkait konflik Rusia – Ukraina telah berdampak pada kondisi Ekonomi Global, termasuk konflik China – Taiwan.
“Situasi ini akan berdampak secara global, termasuk di Indonesia, tak terkecuali di Gorontalo,” ungkap Irjen Pol Helmy Santika, SIK.
Kita tahu bersama bahwa saat ini telah terjadi kelangkaan Gas di Eropa, termasuk kelangkaan pangan. Tidak hanya it tantangan lainnya yang akan dihadapi akibat kondisi Politik Globar adalah permasalahan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dihadapan para pimpinan Perguruan Tinggi, Kapolda menegaskan untuk penyampaian aspirasi didepan umum, khususnya adik-adik mahasiswa, pihaknya memaklumi hal ini karena tentu mahasiswa juga memiliki kajian tersendiri dalam menghadapi isu global.
“Tentu mereka juga perlu wadah untuk menyampaikan pendapat dan aspirasinya. Selama penyampaian aspirasi tetap dalam koridor dan sesuai dengan aturan yang ada, maka hal tersebut sah-sah saja dilakukan, tang tidak boleh adalah aksi anarkis,” tegas Kapolda.
Menurutnya, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya terhadap mahasiswa perlu dikelola dengan baik, karena mereka aset dalam melahirkan pemikir serta menyiapkan sumber daya yang handal untuk membangun bangsa.